![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5SM6Bnb63Q0S11xk3mpMSOoWsnraMT9uoBFoeU52yAlLNBLpizMdzZPPKqm-iQGqkyKavHvmH9Mzq2Bu9Z2Phii9oMKpC8C6SZ1CgaFUnnNz57qKLGMYSFJjsxWRPCOB8E9hQdz6fsQ/s320/1469934823619.jpg)
Produsen yang sudah berkembang cukup besar hingga sekarang ini awalnya tidak seperti kesuksesannya sekarang. Bu Santi dengan sang suami awalnya hanya berjualan asongan dari kereta ke kereta. Penjualan asongan ini dilakukan tanpa lelah karena adanya kebijakan baru bahwa pedagang asongan dilarang berjualan di kereta membuat Bu Santi dan sang suami harus berpikir lebih untuk mendapat penghasilan lain hingga akhirnya mereka memilih berjualan di pasar. Penjualan di pasar pun juga tidak mudah dilakukan namun pada suatu ketika sang suami bertemu dengan seseorang pengusaha yang merasa cocok dengan jajanannya dan meminta untuk bekerja sama. Hal ini juga tidak lantas langsung membuat Bu Santi dan suami berubah nasibnya namun tetap harus berusaha memasarkan dagangannya karena dalam hal pengemasan masih sangat kurang. Penghasilan Bu Santi yang awalnya hanya Rp 1.500.000 per bulan bahkan itu pun belum pasti kini bisa mencapai keuntungan sampai Rp 50.000.000.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFxyGdjaoNvB3uaMzsze0pAnlDIIVZWQiLcL_pNxfgCfT0rqBqr1lN6BGHKTq-v-thUkpJSLPz0PqnGRvKOARU4XQsvmzEAzjrVjdw_rusHbe39XdcdVtDxiIhGmVnGMsBwKx5Jal4-w/s320/1469934863501.jpg)
Dari hasil “sharing” antara ibu pkk, mahasiswa dan bu Santi tentang keberhasilan yang diraih, yakni “ kesuksesan dapat terjadi dari hal terkecil yang bisa dilakukan dan tekun melakukan hal-hal kecil tersebut serta memiliki sikap yang pantang menyerah”. Rasa untuk tidak pernah berhenti belajar juga menjadi tekatnya karena menurutnya jenis kue baru yang tidak hanya itu – itu saja harus selalu dibuatnya demi memanjakan lidah penikmat setianya.
0 komentar:
Posting Komentar